Skip to main content

SHALAT SHUNNAH RAWATIB

Pengertian Shalat Sunnah Rowatib

Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya  mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardu.

Sholat Sunnah Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut rawatib ba'diyah.

Hukum Sholat Sunat Rawatib

Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi hukumnya terbagi dua :

1. Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.

Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :

  • Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
  • Dua rakaat sebelum sholat Zuhur.
  • Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
  • Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
  • Dua rakaat sesudah sholat Isya

Dalil naqlinya  yang menjelaskan tentang Sholat Sunat Rawatib Muakkad !
”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”.  (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya.

Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari :

  • Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
  • Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
  • Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
  • Dua rakaat sebelum Sholat Magrib. 5) Dua rakaat sebelum Sholat Isya.

Cara melaksanakan shalat rawatib

Cara melaksanakan Sholat Rawatib baik sebelum mapun sesudahnya (qobliyah dan ba’diyah dikerjakan dua rakaat sama dengan sholat fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niatnya.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah rawatib sbb:

  1. Tidak didahului azan dan iqomah.
  2. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
  3. Bacaannya tidak dinyaringkan.
  4. Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
  5. Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardu.
  6. Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas.
  7. Diawali dengan niat menurut macam sholatnya.

Niat melaksanakan sholat rawatib cukup dalam hati sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut, tetapi boleh diucapkan atau dilafalkan.

Sumber: https://an-nur.ac.id/shalat-rawatib/

Uploaded by Shafiya Hana Almeira

Comments

Popular posts from this blog

ALASAN MENGAPA DOA TIDAK DIKABULKAN

Tentu ada doa yang hingga saat ini belum dikabulkan. Sebenarnya ada banyak alasan mengapa Allah belum juga mengabulkan doa doa yang anda panjatkan. Bisa jadi karena Allah ingin melihat seberapa sabar dan seberapa besar usaha yang dilakukan umat-Nya untuk mendapatkan doa tersebut. Selain dengan selalu berusaha (berikhtiar) untuk mendapatkan suatu keinginan, umat muslim biasanya memang menyertai dengan memohon bantuan dan berdoa kepada Allah SWT (bertawakal). Namun, ada kalanya kita merasa bahwa doa yang selalu kita panjatkan tidak kunjung terkabul, entah apa memang tidak diterima atau ditahan oleh Allah SWT, karena permintaan tersebut belum kunjung dikabulkan. Allah berjanji, bahwa semua doa yang disampaikan oleh hambanya akan dikabulkan. Hal ini dijelaskan dalam Alqur'an pada surat Ghafir, yang artinya: "وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ" "Berdoalah kepadaku, aku akan ka

SEJARAH KA’BAH

Saat I slam pertamakali muncul , Muslim dahulu menghadap ke arah Yerussalem  saat mendirikan salat, sebelum akhirnya dipindahkan ke Ka'bah, berdasarkan wahyu Al-Quran  kepada nabi Islam Muhammad . Ka'bah kali pertama dibangun Nabi Ibrahim AS bersama putranya Nabi Ismail AS atas perintah Allah SWT. Sejarah awal Ka’bah Isyarat pembangunan Ka'bah disebutkan dalam Al-Qur'an pada Surah Ali-Imran  ayat ke-96. Ayat ini menjelaskan bahwa Ka'bah dibangun di Mekkah  untuk umat manusa  sebagai tempat ibadah  yang pertama. Ayat ini memberikan keterangan bahwa Ka'bah pertama kali dibangun oleh makhluk  lain selain manusia. Pernyataan pembangunan Ka'bah untuk manusia juga mengisyaratkan bahwa Ka'bah telah dibangun sebelum adanya umat manusia.  Dalam artian bahwa Ka'bah telah dibangun sebelum keberadaan Nabi Adam  di Bumi . Beberapa pendapat menganggap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang membangun Ka'bah. Hal ini dianggap keliru, karena di dalam Al-Qur'an dis